Kumpulan Pertanyaan Orangtua Seputar Jenjang Kelompok Petualang Belajar

Terkait dengan orangtua siswa yang hendak mencari tahu/mendaftarkan anaknya di jenjang KPB Semi Palar, kami telah mengumpulkan beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan oleh orangtua.

Semoga kumpulan pertanyaan dan jawaban kami bermanfaat bagi rekan-rekan orangtua yang berminat untuk mengajak anaknya berpetualang belajar di jenjang KPB.

 

Pertanyaan seputar konsep dan metode belajar

Konsep belajar KPB Semi Palar adalah pendidikan holistik dengan 5 pilar (nurani, karakter, jasmani, nalar dan kreativitas). Pendidikan holistik Semi Palar menekankan pada keseimbangan tangan (praktek, motorik), hati (karakter, empati) dan kepala (olah pikir). Dalam kesehariannya KPB berkolaborasi bersama masyarakat (praktisi, komunitas, akademisi, warga) untuk belajar, berkarya dan berbagi.

  • T: “Sekolahnya seperti di alam ya? banyak kegiatan di luar?”
  • J: “Berkegiatan di luar ruangan adalah salah satu bentuk kegiatan belajar, banyak juga kegiatan di dalam ruangan seperti diskusi dan pemaparan materi. Kegiatan di luar banyak berkaitan dengan kolaborasi bersama masyarakat misalnya program live in (saat ini K12 sedang berkegiatan di Karimun Jawa) atau proyek lokal bersama warga (pengembangan pertanian terpadu, belajar pencak silat dan sebagainya)”.

 

  • T: ” Kalau dilihat dari foto kegiatan, sepertinya belajarnya banyak prakteknya ya?”
  • J: “Tidak hanya praktek, tapi kuncinya membangun keseimbangan tangan, hati dan kepala. Bila ingin belajar menjadi mekanik motor ya harus bisa mengembangkan karakter tekun serta mampu mengenal konsep dasar keilmuannya (pengetahuan mesin, fisika, kimia, matematika). Bila ingin mendalami olah raga ya harus bisa terampil, mengeksplor dasar keilmuan olah raga, juga harus dapat berbagi kemampuan olah raga pada masyarakat (melatih teman, membuat proyek olah raga, dan lain sebagainya)”.

 

  • T: “Belajar mata pelajarannya bagaimana?”
  • J: “Pembelajaran KPB tidak mengacu pada mata pelajaran kurikulum, KPB mendorong anak untuk mendalami pengetahuan dari sisi kontekstual. Misalnya seorang petualang belajar yang berminat di bidang musik akan menelaah pengetahuan seputar musik (fisika, frekuensi, cara membuat alat musik, dan sebagainya)”.

 

  • T: “Belajarnya setiap hari berapa lama? belajar di mana?”
  • J: “Jam belajar ada pada rentang waktu 07:30 – 15:30.  Waktu kotor, bisa lebih cepat atau lebih sore tergantung jadwal yang disepakati bersama atau jadwal dari mitra belajar. Belajarnya bisa di Semi Palar (basecamp) maupun di ruang-ruang publik (taman kota, kafe), rumah teman, hingga di kantor / ruang mitra”.

 

  • T: “Kegiatan belajarnya bagaimana?”
  • J: ” Programnya ada 4, dapat dilihat di penjelasan gelar griya (open house), juga dapat dilihat di artikel terpisah pada blog ini. Program pertama adalah Kelas Semesta (belajar mandiri bersama, pengenalan anak berbagai topik, pintu bagi anak untuk mencari tahu tentang satu hal tertentu). Program kedua adalah pembelajaran berbasis proyek baik mandiri maupun kelompok (proyek menguji kapasitas anak dan mendorong untuk berbagi di luar diri). Program ketiga adalah magang (30% mengasah minat, 30% berkontribusi, 40% mengolah karakter di dunia kerja). Program keempat adalah live in (hidup dan bertumbuh bersama masyarakat, belajar langsung dari masyarakat)”.

 

Pertanyaan seputar motivasi belajar dan situasi anak

Kami percaya setiap anak  unik dan memiliki jalan serta ruang belajar untuk menjadi bintang.  Untuk menajamkan bintang dalam diri anak, sangat diperlukan kemandirian belajar pada diri anak. Kemandirian berhubungan erat dengan komitmen, tanggung jawayan inisiatif dalam diri anak untuk belajar. Kemandirian juga berarti dorongan dalam diri anak untuk keluar dari zona nyaman, keinginan untuk mencoba dan menekuni hal-hal baru, juga hal-hal yang tidak disukai harus dihadapi.

  • T: “Anak saya senangnya praktek saja, tidak suka pelajaran akademis, cocok tidak dengan KPB Semi Palar?”
  • J: “Bila anak mendalami suatu bidang atau keahlian tertentu, pada kenyataannya akan selalu dituntut untuk menguasai kemampuan praktek dan keilmuan (seimbang). Oleh karenanya KPB akan selalu mendorong anak untuk belajar olahan berpikir. Istilah akademis tidak hanya terbatas pada mata pelajaran, tapi sumber pengetahuan yang sifatnya ilmiah. Sumber pengetahuan tersebut didapat dari interaksi anak bersama narasumber, belajar mandiri di perpustakaan, membuat karya tulis secara rutin dan sebagainya”.

 

  • T: “Anak saya “pindahkan” karena beberapa situasi (mogok sekolah, kesulitan akademis, banyak mendapat surat peringatan, sudah tidak naik kelas beberapa kali), apakah bisa belajar di jenjang KPB?”
  • J: “Motivasi belajar di KPB hendaknya tidak berlandaskan “lari dari masalah” atau menghindari hal-hal yang “tidak disukai” oleh anak. Yang diutamakan adalah api semangat anak untuk belajar dan berproses dalam kelompok. Juga dukungan orangtua untuk menggenapi hal-hal yang masih belum terbangun pada diri anak”.

 

  • T: “Motivasi seperti apa yang diharapkan dari orangtua dan anak?”
  • J: “Motivasi yang diharapkan adalah untuk membangun semangat belajar, dan mengoptimalkan ruang belajar yang dieksplorasi oleh anak. Tidak ada jalan yang mudah dalam mendampingi anak belajar, perlu komitmen kuat dari orangtua, anak dan sekolah untuk berproses bersama. Sekolah dimanapun, yang diutamakan adalah komitmen anak untuk belajar”.

 

Seputar Ujian Nasional (UN), ijazah dan kuliah

Pandangan umum selama ini yang mengambil ijazah UN paket C adalah orang yang putus sekolah dan tidak memiliki kemampuan akademik menjalani kuliah, namun sekarang banyak anak usia SMA yang mengambil UN paket C dan melanjutkan kuliah. KPB memfasilitasi anak yang memerlukan ijazah UN (karena asumsinya tidak semua anak memerlukannya), melalui UN Paket C. KPB mengadakan ruang belajar bersama untuk mencicil pelajaran UN, namun untuk kesiapan UN secara individu diserahkan pada orangtua dan anak masing-masing (les, belajar tambahan mandiri dan sebagainya).

  • T: “Nanti anak-anak ujiannya bagaimana (UN)?”
  • J: “Ujian Paket C, sama seperti jalur homeschooling”
  • T: “Ijazahnya formal? Atau persamaan?”
  • J: “Ijazah paket C adalah ijazah formal yang didapatkan dari ujian resmi negara untuk memenuhi kebutuhan ijazah setara SMA bagi orang yang tidak menempuh sekolah SMA/SMK, ya ijazahnya formal”

 

  • T: “Bisa kuliah ga anaknya kalau ikut ujian paket C?”
  • J: “Seluruh Universitas negeri/swasta membuka kesempatan yang sama antara pemegang ijazah UN SMA-SMK dengan ijazah paket C, tidak ada kendala dalam mendaftar. Sudah banyak anak jalur homeschooling yang mampu menempuh kuliah di Universitas negeri (apalagi swasta)”

 

  • T: “Penyelenggaraan ujiannya bagaimana?”
  •  J: “KPB menginduk pada komunitas homeschooling yang telah menyelenggarakan UN paket C. Sekarang pemerintah pun membuka banyak kesempatan untuk mengikuti UN Paket C melalui program di sekolah negeri (belajar di akhir pekan, mengikuti ujian dan dikeluarkan oleh sekolah negeri).

 

  • T: “Bukti pembelajarannya bagaimana?”
  • J: “Ijazah dan rapot akan menyesuaikan dengan lembaga penyelenggara UN, Semi Palar akan membekali anak dengan catatan perkembangan holistik-naratif  dan portofolio belajar (magang, proyek, karya dan sebagainya)

 

Pertanyaan seputar administrasi dan pendaftaran jenjang KPB

  • T: “Jadi bagaimana cara mendaftar di KPB?”
  • J: “Melalui 4 proses pendaftaran, dapat dilihat di link berikut:   http://wp.me/p6IBMj-46  “.

 

  • T: “Bagaimana standar test masuk nya?”
  • J: “Untuk jenjang K9 dari SMP Semi Palar, kami akan memetakan kapasitas anak di kelas dan membangun komitmen perbaikan bersama sepanjang semester 2. Kesiapan anak masuk jenjang KPB dilihat dari komitmen orangtua dan anak dalam menjalankan catatan yang diberikan”.
  • T: “Bagaimana pendaftar dari luar Semi Palar? standarnya seperti apa?”
  • J: ” Tolak ukur yang dilihat selama proses pendaftaran adalah: (1) Kesamaan visi dan komitmen orangtua (2) Komitmen orangtua dalam mendampingi anak di jenjang KPB  (3) Kemampuan anak mengenal diri sendiri (citra diri, mimpi, minat, potensi keunikan diri) , (4) Tes kemampuan dasar (kemampuan membaca, mengolah informasi dan menulis)

 

  • T: “Bagaimana dengan biaya sekolah?”
  • J: ” Komponen pembiayaan terdiri dari uang pangkal, uang bulanan dan uang kegiatan yang dibayarkan setiap bulannya. Lebih jauh tentang nominal dapat ditanyakan langsung kepada tim KPB saat gelar griya atau kontak melalui WA”.

 

Apabila masih ada pertanyaan lanjutan setelah membaca artikel ini, dapat menuliskan pertanyaan tambahan di bagian komentar. Pertanyaan dan jawaban akan kami update secara berkala.

 

Terima kasih.

Tim KPB Semi Palar

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: