Memaknai Kebebasan

Salah satu tantangan bagi KPB jenjang K10 adalah menulis blog rutin setiap minggunya. Salah satu tema yang ditentukan adalah tentang makna kebebasan bagi anak. Berikut kami sajikan dua tulisan makna kebebasan dari Farah dan Tyogo K10, melalui tulisan ini mereka memaparkan pemikiran dan pergulatan diri dalam memkanai arti kebebasan.

 

Free- Either Freewill or Freedom

Farah Isma

Freewill means nothing more than you could do whatever you will, wherever and whenever it is, freedom of speech and expression. As long whatever it is that you do aren’t restricted by the law, and of course, do no harm to others. And for me, that what free will is. Even though the word free is used, there is no freewill that is free. Some people get more privilege than other, with no question asked. And the word each people have the same right, didn’t seem right. Because there is nothing absolute. In order to have some liberty, someone has to be captive. If fairness is what you looking for, where everyone is equal- it’s called communism, and it wasn’t the fairness everyone looking for. How about the total opposite, still- some people didn’t see it as fair. Because freewill itself aren’t free.

And for freedom, it was different. I think freedom is a state of mind where you didn’t feel bounded by others, especially  by your own thought. Because the thought itself was the one who has been holding you to be free. In fact you actually free to be yourself, you don’t have to be reflect other, you could do whatever you want when you were 6, to pursue your dream, to dress the way you want, do what you like, accept things the way it is, make your own decision, and to explore. Freedom is that, not worrying about what other said and what you insecurities told you to do so. For me that what freedom is, free to be yourself.

But for me, freedom itself sounds kind of intimidating. If we feel trapped we want to be free. So, does it mean when you were free, you want to be trapped? When things were too cramped, and it’s hard to think, even to breath,  having nothing blocking us, being free, unrestrained, sounds about right. But when we actually free, that’s the scary part. And then what? lost?  Being free is fun, as long you know where you were going, what scare me is, i don’t know where to go. 

I personally like to be free, to do what i want and what i like. To be in my comfort zone, and not having someone controlling me. And i guess, being someone that have the rights to make choices, I am free, of making choices the way i want it. And by doing my individual project, not having someone controlling me, i do feel free, free to make things the way i imagine it.

As a contradict in person i am, making choices sound easy enough, but, i don’t like to be someone responsible in each choices. I don’t like to be controlled, but i know i can’t do stuff without someone telling me to actually start my project. I like to make plans, having things structured, but in real life, i do it impulsively. I don’t rely on plans i make, i don’t actually do it. I hate it when i have to follow other, but that is exactly what i did. I like making things without no one interrupt my ideas, but i need some suggestion and advice, because i’m not that confidence enough to have things being created by my own ideas. I’m seriously a person with compilation of fragment that didn’t go well with each other, a misfit. And this week i’m ‘trying’ not be like that. Success? probably no. But i relieved that i found the roots of all problem. At some point i could say, i feel free.

 


KPB dan Kebebasan

Tyogo

Kebebasan sering diartikan dengan kesempatan melakukan segala sesuatu tanpa batasan yang akhirnya akan merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Padahal sebenarnya arti kebebasan itu tidak selalu merujuk kepada hal negatif. Menurutku setiap manusia sudah seharusnya memiliki hak secara bebas dan mandiri untuk menentukan pilihan hidupnya tanpa dipengaruhi oleh kebijakan atau peraturan ketat yang tidak masuk akal dan malah menghambat perkembangan suatu pribadi manusia. Maka dari itu, manusia sangat memerlukan adanya suatu peraturan, norma, dan juga hukum yang bisa membatasi dan mengarahkan suatu pribadi manusia kepada suatu yang dianggap ‘benar’ oleh suatu kelompok maayarakat.

Kebebasan yang bertanggung jawab adalah suatu kewajiban yang harus kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutku kita harus bersyukur, karena kita sebagai masyarakat Indonesia diberi hak untuk memiliki kebebasan dalam banyak hal, seperti dalam beragama, bersosialisasi, mengemukakan pendapat, bertindak, dan banyak lagi. Kita harus bersyukur, karena tidak di semua negara kita bisa memiliki kebebasan seperti itu. Sebagai contoh, sebagian besar saudara-saudara kita yang berada di Korea Utara yang tidak memiliki banyak kebebasan, banyak peraturan atau kebijakan yang tidak masuk akal dan malah membuat masyarakat nya miskin, kesusahan, dan menderita.

Akan tetapi kebebasan itu sendiri malah sering disalah gunakan oleh sebagian orang. Banyak orang yang melakukan hal sesuai kemauan nya, tapi justru merugikan orang lain. Hal tersebut tidak jarang terjadi di sekitar kita seperti, pencurian, pembully-an, ugal-ugalan, mabuk, dan lain sebagainya. Kita sebagai manusia yang bijak dan bertanggung jawab seharusnya menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan atau kebiasaan-kebiasaan yang ada.

Di dalam KPB sendiri kita (murid-murid nya) diberi kebebasan yang cukup untuk bertindak. Kita diberi kebebasan untuk menentukan proyek yang kita kerjakan, menentukan bagaimana, kapan, dimana kita akan menuntaskan tugas-tugas kita, dan lain sebagainya. Di KPB kita diberi banyak kebebasan untuk mengerjakan suatu proyek atau tugas, maka biasanya kita (K-10) sendiri yang menentukan dan menyepakati pengerjaan suatu proyek ataupun tugas lainnya.

Akan tetapi terkadang perencanaan itu tidak berjalan sepenuhnya ataupun kita malah menemukan masalah untuk menuntaskan hal yang sudah kita rencanakan. Hal tersebut akan memaksa kita melakukan perubahan atau usaha lebih untuk menyelesaikan masalah yang kita dapatkan. Maka dapat disimpulkan bahwa, kebebasan itu bisa memiliki dua dampak, dampak positif atau negatif. Dampak tersebut akan terjadi sesuai keputusan atau pilihan yang kita buat. Dalam kehidupan nyata kebebasan harus dipakai dan dipertimbangkan dengan matang dan kita harus siap dan bertanggung jawab atas segala pilihan yang telah kita buat.

Mari kita pakai kebebasan kita untuk melakukan suatu hal yang positif dan dapat berguna untuk masyarakat dan berdampak baik pula terhadap diri kita sendiri. Semoga blog ini dapat bermanfaat dan membawa dampak yang baik untuk para pembaca.

Mari gunakan kebebasan kita sebaik-baiknya!!

One thought on “Memaknai Kebebasan

  • November 23, 2018 at 8:07 am
    Permalink

    Akan tetapi kebebasan itu sendiri malah sering disalah gunakan oleh sebagian orang.

    Reply

Leave a Reply to YULI Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: