Starting Small

Sebagai postingan pertama, kami dari KPB diberikan sebuah tantangan dari Kak Agni untuk membuat sebuah rangkuman sederhana mengenai kegiatan Kelas Semesta hari ini, serta poin-poin mana yang bagi kami menarik atau berkesan.

Rico: Awal semester adalah waktu untuk merefleksikan kembali, sebenarnya apa tujuan dari semua kegiatan yang Semi Palar dan KPB lakukan. Pada kelas semesta ini bersama Ka Andy, kami menjadi teringat kembali bahwa semua kegiatan dan proyek yang telah kami lalui itu membawa hidup kami ke jalur masa depan, yang lebih sadar, sustainable, dan bersatu. Lalu kami juga diingatkan akan seberapa pentingnya berbagi proses pembelajaran kepada orang lain, sebagai sebuah statement pembuktian.

Krisna: Perubahan dan transisi yang mulai dilakukan oleh orang-orang ini sangat hebat. Mereka berani melakukan perubahan yang besar, demi kebaikan dunia dan manusia. Tapi, menurutku perubahan yang mereka rencanakan terasa terlalu ambisius dan agak mustahil. Karena, jika ingin membuat seluruh orang di dunia mengikuti jalan perubahan ini, tidak mungkin. Yang perlu diubah pertama-tama adalah dasar dari orang-orang. Untuk merevolusi perubahan diperlukan pola pikir yang berbeda, dibentuk dari dasar. Sejak anak-anak lahir harus dididik mengenai perubahan ini. Untuk sekarang, kita masih ada dalam titik permulaan, bukan dalam titik sedang berjalan dan itu bagus, jika tidak ada permulaan maka tidak ada perubahan. Tapi, perlu diingat bahwa orang-orang ini tidak mampu memberikan perubahan. Tidak tanpa bantuan kita.

Kinan: Hari ini KPB belajar mengenai tema TP 13 di Semi Palar bersama K’Andy yaitu “Mulai dari yang kecil. Mulai dari yang sederhana”. Transisi. Itu-lah yang akan kami lakukan. Di mana kami mencoba untuk tidak bergantung dengan hal-hal yang disediakan dan menjadi lebih mandiri. Berusaha untuk menjadi manusia yang lebih menghargai usaha, proses dan makna. Belajar untuk mengembangkan keterampilan kita untuk menjadi mandiri.

Berkebun untuk memenuhi kebutuhan, belajar untuk diri kita bukan untuk uang. Menjadi mandiri untuk bisa menghargai dan menjaga lingkungan di Bumi ini. Ini adalah sebuah proses yang membutuhkan waktu yang tidak singkat. Oleh karena itu, kita harus mulai dari sekarang untuk mencapai kehidupan yang lebih indah dan penuh makna.

Gio: KPB hari ini mendapatkan kesempatan untuk belajar dari Kak Andy sebagai bagian dari program kelas semesta. Kak Andy berbagi mengenai banyak topik, tapi semuanya seputar tema cara hidup dan gerakan-gerakan cara hidup keberlanjutan dan ramah lingkungan. Untuk menyampaikan itu, Kak Andy memainkan beberapa film pendek seperti wawancara para ahli dalam bidang tersebut, dan beberapa animasi pendek yang memperlihatkan masalah-masalah lingkungan pada saat ini.

Angel: Hari ini kami kembali diingatkan soal pentingnya melakukan transisi melalui kelas semesta yang disampaikan oleh Kak Andy. Kami kembali disadarkan untuk kembali mencoba melakukan perubahan yang dimulai dari hal-hal sederhana yang sebenarnya dapat berdampak besar. Gerakan dan kesadaran sekecil apapun sebenarnya dibutuhkan untuk adanya suatu kemajuan dalam menyelamatkan bumi kita ini. Hal-hal yang mungkin terlihat tidak penting lagi, nyatanya semua itu masih sangat diperlukan untuk kembali mengubah pemikiran dan sudut pandang banyak orang. Sulit, semua itu pasti sangat sulit. Tapi bukannya tidak mungkin, semua masih mungkin terjadi jika kita semua sama-sama sadar akan persoalan ini.

Alry: Kelas semesta kali ini menceritakan tentang perubahan yang berusaha Smipa bawa dalam kegiatan sehari-hari, yang tujuan akhirnya adalah untuk menjaga lingkungan serta mencapai kesadaran pada hidup. Dapat dilihat bahwa penyebab dari segala hal ini merupakan kelalaian manusia serta egonya dalam kehidupan, kita memanfaatkan alam serta dunia tanpa batasnya, mengkonsumsi lebih dari yang seharusnya. Hal ini menimbulkan dampak destruktif bagi lingkungan serta kehidupan sosial manusia. Ada beberapa organisasi di dunia yang mulai membuat gerakan-gerakan atas ide serta semangat yang sama, namun hal tersebut tidak cukup jika kita sebagai manusia tidak memiliki kesadaran untuk mengetahui apa fungsi dari gerakan-gerakan tersebut. Apa yang Smipa berusaha bawa adalah kesadaran bahwa kita harus memulai dari hal yang kecil, dan juga hal yang sederhana.

Mutia: Pada hari Rabu, 16 Agustus 2017 KPB menghadiri kelas semesta bersama kak Andy, membahas mengenai tema dan target apa yang akan dikejar pada tahun pelajaran ini. Kami lebih banyak membahas mengenai bagaimana Transisi menjadi penting bagi keberlangsungan kehidupan kita dengan Bumi.

Manusia dengan alam merupakan dua makhluk hidup yang saling bergantungan. Namun, meskipun saling bergantungan bukan berarti salah satu harus terus bertumpu dengan yang satunya. Transisi, mengajarkan kita untuk lebih mandiri dan lebih peduli satu sama lain, dan mendukung satu sama lain untuk terus tumbuh bersama.

Natasha: Hari ini KPB mempunyai kegiatan yaitu kelas semesta, kelas semesta kali ini yaitu bersama Ka’ Andy . kegiatan kelas semsta kali ini yaitu membahas mengenai taki-taki dan Blog. Di kelas semesta kali ini aku belajar untuk berpikir kalau dunia itu semuanya tidak terutama dari material, tetapi bisa dari hal-hal alam seperti makanan, dan alat-alat rumah. Contohnya solar panel bisa berguna untuk listrik, atau tenaga-tenaga yang lain nya. Disini juga aku belajar susahnya untuk merubah hal yang saat ini sudah tertanam di otak manusia, misalnya seperti cara berpikir mereka mengenai hal atau issue lingkungan yang saat ini terjadi banyak hal yang tidak sadar akan lingkungan dan membuang sampah sembarangan. Kegiatan kelas semesta ini terutama membahas taki-taki sangat bermaanfaat karena itu bisa berguna untuk masa depan kita terutama pemikiran kita kedepan dan cara mengubah dunia yang lebih baik.

Benita: Kalau tahu mengenai suatu hal belum pasti paham. Dan kalau paham belum tentu benar-benar mengerti. Disinilah pendapat dan gagasan orang-orang mengenai lingkungan diuji. Seberapa jauh orang-orang paham dengan lingkungan yang ada. Dan seberapa jauh orang-orang mengerti dengan lingkungan yang terjadi dan terus berubah. Maka itu dari perubahan-perubahan kecil akan bisa merubah hingga menjadi perubahan besar. Dengan pergerakan-pergerakan kecil yang terjadi di satu lingkungan akan bisa berdampak besar. Di sinilah transition city akan sangat berpengaruh.

Qintara: Menjaga lingkungan itu penting, dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana yang ada di sekitar kita, seperti membuang sampah pada tempatnya walaupun hanya tindakan kecil tapi memiliki dampak yang besar. Bayangkan jika semua warga Kota Bandung membuang satu sampah pada tempatnya, walaupun hanya tindakan kecil itu akan mencegah adanya banjir karena selokan tersumbat. Kita KPB, berusaha untuk menjaga lingkungan dengan kegiatan-kegiatan seperti mengolah sampah, dan kita juga membuat jadwal piket untuk membersihkan kelas sepulang sekolah.

Lian: 

Nyaho cang tantu ngarti,

Ngarti cang tantu bisa

Bisa cang tantu tuman,

tuman cang tantu ngajadi.

Pada dasarnya kehidupan manusia dibentuk atas dasar dirinya sendiri. Kebiasaan yang dilakukan terjadi karena kebiasaan yang sering dilakukan. Sama seperti bagaimana kita bisa melindungi dunia ini. Kebiasaan kecil yang dapat membantu perbaiki dunia nyatanya sangat sulit untuk dilakukan oleh kita sendiri. Masalah kecilnya saja sudah sulit kita ubah apalagi masalah kecilnya. Namun kita bisa coba dengan hal sederhana namun kita coba melakukannya secara konsisten dan berulang-rulang agar menjadi kebiasaan yang baik. Seperti menggunakan kebutuhan dengan seminimal mungkin. Jadi mari buat perubahan untuk dunia dari hal-hal kecil dan sederhana, kalau bukan kita siapa lagi?

Rico Sutioso

¯\_(ツ)_/¯

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: