Kumpulan Pertanyaan Anak Seputar Jenjang Kelompok Petualangan Belajar (KPB)
Halo teman-teman.
Artikel ini kami tujukan untuk menjawab pertanyaan atau pendapat yang sering muncul dari teman-teman kelas 9 SMP atau SMA yang ingin berpetualang bersama di KPB. Semoga penjelasan kami membantu kamu untuk mengenal jenjang KPB lebih dekat lagi ya.
“Pengen aja masuk KPB, karena lebih menyenangkan”
Hmm.. pada umumnya memang kegiatan kami menyenangkan karena memberi ruang bagi para petualang belajar untuk mengeksplorasi minat, bertemu banyak orang baru, tidak hanya duduk diam di bangku sekolah, banyak mengerjakan proyek bersama komunitas. Eits.. tapi tunggu dulu, kalau kamu memang berniat untuk mendalami minat dan belajar dengan serius di KPB, maka kamu harus tahu kalau tidak semua yang kamu alami di petualangan belajar akan terasa meyenangkan lho.
Kalau hanya ingin dapat senangnya saja ya bukan belajar namanya. Tidak sedikit hal-hal yang kita hadapi itu berada di luar zona nyaman kita, makanya api semangat belajar kamu menjadi penting di sini untuk terus mendorong diri kamu belajar. Misalnya ada Kak M yang sangat meminati Biologi Laut, dia memang bisa belajar sambil jalan-jalan ke Pulau Pari saat mengerjakan proyeknya. Tapi tahukah kamu kalau Kak M harus merancang metode penelitiannya sendiri? harus melakukan asistensi proposal berjam-jam, harus membuat video, harus membuat laporan akademik?
Ada juga Kak G yang meminati fotografi dan dunia antropologi. Memang sih jalan-jalan sendiri ke pedalaman itu asyik, tapi kalau harus berminggu-minggu pergi sendiri, tinggal bersama masyarakat, apakah tetap seru? seru kalau semangat belajar kamu tetap menyala dan gak ingin dapat enaknya aja, hehe. Pulang jalan-jalan harus membuat buku sendiri? menentukan tenggat penerbitan sendiri? apakah masih asik? ya masih asik kalau kamu melihat pembelajaran itu utuh, tidak hanya jalan-jalan saja.
“Kegiatannya asik jalan-jalan terus”
Sepertinya sudah mulai terjawab ya. Tidak semua kegiatannya jalan-jalan. Kamu harus bersiap untuk menyeimbangkan tangan (keterampilan, kegiatan fisik, praktek) – hati (karakter, inisiatif, berbagi) – kepala (olah pikir, menulis, dan sebagainya).
Kuncinya: belajar, berkarya, berbagi. Minimal banget, kamu harus membiasakan diri untuk menyimak dan mencatat hasil belajar kamu di jurnal, dan rutin menulis blog. Kamu juga harus banyak-banyak membuat proyek mandiri untuk mendalami dan mengeksplorasi minat kamu lho. Jangan lupa banyak juga proyek bareng-bareng seperti menjadi relawan di suatu lembaga, atau membuat pameran bersama di akhir semester.
“Belajarnya asik praktek semua ga ada mata pelajarannya”
KPB memang tidak mengacu pada 17 mata pelajaran SMA, buku paket pelajaran juga tidak ada. Eits, tapi pembelajarannya itu kontekstual dan mendalam lho. Jadi kalau kamu pengen belajar angklung, kamu harus tahu perjuangan kak B, dia magang membuat angklung sampai tangannya lecet-lecet (praktek), lalu juga harus membuat video dan infografis tentang angklung, harus riset tentang angklung, harus kesana-kemari ketemu mentor untuk buat video, sampai harus belajar biologi dan fisika dari angklung. Nongkrong di perpustakaan kampus. Asik kan? asik kalau kamu berpikir belajar itu main angklungnya aja, tapi semua tentang angklung.
Kami percaya kamu sebagai generasi Z punya kemampuan canggih untuk menemukan berbagai sumber belajar secara mandiri, tapi kami juga ingin memastikan kamu menggunakan sumber belajar itu untuk meningkatkan kemampuan belajar diri kamu.
“Kegiatannya bebas banget, boleh ngapain aja”
Hmm.. kayanya kamu perlu hati-hati soal yang satu ini. Bebas di KPB artinya mandiri. Mandiri itu artinya kamu punya inisiatif untuk belajar, tidak menunggu diperintah atau disuruh oleh guru (kakak). Mandiri itu bertanggung jawab, baik secara etika (kepada lingkungan sekitar) ataupun pada diri kamu sendiri (menuntaskan janji belajar kamu). Kalau kamu ga punya mimpi dan tujuan belajar yang jelas, kamu akan lebih banyak menunggu dan didorong-dorong oleh kakak, dan itu ga enak juga lho.
Tidak sedikit teman-teman yang kebingungan karena “kebebasan” yang mereka dapat. Bebas di sini bukan berarti liar dan jadi bisa ngapain aja, bebas milih apa aja. Setiap pilihan itu ada konsekuensinya ya. Seimbang aja sih. Misalnya kalau kamu suka datang terlambat, atau tidak mengerjakan tugas, akan ada konsekuensi berupa hukuman atau sanksi kelompok, tapi hukuman yang paling berat itu adalah kamu kehilangan kesempatan untuk menjadi lebih baik lagi.
“Ga jelas nih sekolahnya ga ada jam pelajarannya, ga ada gurunya, aku harus ngapain?”
Belajar jadi gak jelas kalau kamu ga punya mimpi dan belum cukup mengenal diri kamu sendiri. Mimpi itu akan memberi kamu arah belajar, sekaligus menjaga semangat belajar. Mengenal diri berarti mengenal potensi dan keunikan kamu sendiri, maka kamu akan mulai mengenal minat sebagai senjata kamu untuk meraih mimpi kamu sendiri.
Belajar di KPB itu modalnya mimpi, semangat belajar mandiri dan minat. Kalau kamu sudah mulai punya ketiganya, maka kamu akan mampu merancang proses belajar kamu sendiri. Peran kakak di sini sebagai pendamping yang mengoptimalkan potensi kamu, bukan guru yang mengajar di depan kelas.
Kalau kamu merasa berebeda dan tertinggal dibanding teman lain, ya kamu harus punya komitmen untuk mengejar ketertinggalan itu bersama orangtua (di rumah) dan kakak di sekolah.
“Cape banget nih kayanya ga sempet maen ya?”
Belajar itu ngga ada yang ga cape ya. Coba kamu pikirkan, duduk seharian di bangku belajar dan mendengarkan materi apa ga cape juga? juga kalau praktek terus seharian? ya cape juga ya. Di KPB belajarnya ada praktek, banyak mobilitas dari satu tempat ke tempat lain, menulis blog rutin, mendengarkan narasumber, proyek dan lain-lain, ya sama aja capenya dengan teman-teman di sekolah lain.
Tapi kamu sudah harus mulai menyadari kalau di KPB itu bisa belajar sekaligus bersantai dan bermain. Misalnya, kita bisa aja ngebahas materi sangat serius, tapi dengan suasana santai ala kafe. Bisa menulis blog yang memusingkan tapi sambil nongkrong bareng. Cape, nongkrong dan seru-seruan sudah jadisatu. Tidak terpisah lagi. Kamu ga harus nunggu jam istirahat untuk bisa santai, atau nunggu pulang sekolah untuk lepas seragam dan jalan-jalan.
Kalau maen atau gaul? hmm… kayanya kakak-kakak KPB masih sempat main sih, dan pergaulannya bertambah sama teman-teman kakak kuliahan , kakak-kakak di komunitas.
Intinya, cape itu berhubungan erat dengan bagaimana kamu mampu mengatur waktu dan energi kamu ya. Mengatur jam tidur, mengatur pola makan, belajar dengan efektif. KPB mengadakan yoga rutin untuk membantu mengolah tubuh menjadi tetap bugar. h
“Temennya hanya sedikit Kak?”
Teman sebaya di KPB emang sedikit sih, satu angkatan sekitar 7-10 orang. Tiga angkatan sama dengan 1 kelas di sekolah lain. Kelebihannya kamu bisa lebih solid dan lebih mudah untuk membuat proyek dan masuk ke berbagai tempat belajar. Hal yang harus kamu antisipasi adalah, kelompok yang kecil itu kadang-kadang membuat kita jadi nyaman dan enggan beradaptasi dengan orang lain. Hal ini wajar, solusinya ya kita harus banyak-banyak membuka ruang belajar untuk bertemu teman sebaya baru. Jangan batasi pertemanan kamu di KPB aja, misalkan kak K, dia masih suka nongkrong bareng teman SMP nya dulu, juga kak L, banyak ketemu teman-teman mahasiswa, juga teman sebaya karena aktif berkarya di bidang seni. Kak M ikutan kelompok angklung yang membuatnya berteman dengan banyak teman sebaya.
Teman itu fungsinya macem-macem ya, ada yang buat curhat, ada yang buat nongkrong bareng, ada yang buat saling dukung mengerjakan proyek, ada yang jadi mentor atau inspirasi belajar, ada yang juga jadi orang yang menguji mental kamu dengan konflik-konflik teman sebaya. Semakin kamu tahu tujuan berteman untuk diri kamu, semakin luwes kamu membangun pertemanan baru baik di dalam KPB maupun di luar KPB.
“Aku ga tau minatku apa nih Kak”
Nah, disini kamu perlu tahu kalau arti minat itu sebenarnya sangat luas ya. Minat itu bukan sekedar hobi atau aktivitas suka-suka saja. Minat itu berhubungan dengan cara kamu menyalurkan energi kamu , cara kamu menyalurkan eksistensi kamu, cara kamu membangun citra diri dan eksistensi. Beda ya kamu bilang minat bermusik tapi kerjaan kamu hanya mendengarkan musik dan ngeband rutin saja. Bermusik juga berarti mendorong kamu untuk mempelajari sisi lain musik seperti teori musik, mencoba mencipta lagu, berkolaborasi dengan teman, belajar untuk tampil di depan umum dan sebagainya.
Tanyakan kembali pada diri kamu, apa mimpimu? aktivitas apa yang senang aku lakukan? aktivitas apa yang membuatku menjadi lebih bermanfaat dan berguna bagi diri maupun orang lain? Kak K punya minat mengkoleksi gundam, tapi sekaligus mempelajari bagaimana filosofi di balik gundam dan tokoh-tokohnya, sehingga minatnya lebih mendalam kepada studi budaya, psikologi modern dan filsafat. Kak A suka banget main game, dia juga belajar desain dan cara membuat game, sudah bekerjasama dengan teman lintas kota untuk membuat proyek game.
“Kalau mau kuliah nanti gimana Kak?”
Kuliah atau enggak, itu pilihan yang harus kamu tentukan dan sepakati bersama orangtua yang mendukung kamu kedepan. Petualangan belajar di KPB mengajak kamu untuk membangun strategi belajar selama 5-10 tahun kedepan. Namanya life plan.
Kuliah adalah salah satu pilihan dari sekian banyak pilihan yang dapat kamu tempuh selepas dari jenjang KPB. Kalau kamu mau langsung terjun bekerja atau belajar hal-hal yang tidak ada di bangku kuliah, kenapa harus kuliah? Kalau memang kamu mau kuliah, kami memastikan kamu memilih jurusan sesuai panggilan hati kamu dan jurusan yang bermanfaat untuk pengembangan diri sendiri dan masyarakat.
Jalan menempuh kuliah bisa sudah kamu petakan sejak awal berpetualang di K10. Kalau mau kuliah di luar negeri ya serius belajar bahasa, banyak buat portofolio, mulai cari beasiswa, banyak magang dan buat laporan magang. Kalau mau kuliah di Indonesia ya harus ambil ijasah UN, belajar soal ujian masuk kampus dari awal. Dalami juga bidang kuliah lewat kelas semesta dan proyek-proyek, supaya kamu benar-benar tahu apa yang akan kamu hadapi di kuliahan nanti. Kesempatan untuk ketemu dosen dan akademisi terbuka luas, apalati sekedar main ke kampus untuk cari tahu informasi perkuliahan.
Karena tidak semua berkuliah di jurusan yang sama, dan jalan menempuh jalur minatnya beda-beda, kamu harus siap-siap juga untuk belajar mandiri ya.
Sekian cerita dari kakak kali ini. Semoga cukup untuk mulai mengenal KPB lebih dekat ya. Semangat berpetualang!