Rangkaian acara Sabilulungan: Pintonan Sonten
Pada 9 November 2018 lalu, KPB mengadakan acara malam kesenian berama Pintonan Sonten, bagian dari rangkaian acara Sabilulungan. Bersama beberapa penari, penyanyi, dan seniman lainnya, acarapun berlangsung dari jam 18.00 hingga 20.00 . Namun selama acara berjalan kami dapati kendala karna hujan yang menguyur disore hari. Sehingga acarapun sempat telat mulai dan selesai diluar jadwal yang direncanakan.
Dari pagi kami menyiapkan acara ini, dari dekorasi lokasi, menyiapkan booth makanan, booth donasi, speaker, panggung dan berbagai hal lainnya. Kemudian sekitar 18.00 kami buka acara Pintonan Sonten. Dibuka dengan suara anggun dari Kak Agni sebagai host kita pada malam itu. Kemudian dilanjut dengan sedikit penjelasan dan gambaran mengenai kondisi di Palu melalui sebuah video. Video tersebut berupa kompilasi dari video-video yang direkam oleh salah satu anggota keluarga Semi Palar yang sedang ada di Palu. Dari video itu dilanjut dengan penjelasan dari Kak Kwecheng dan teman-temannya. Setelah penjelasan baru dimulai dengan berbagai pertunjukan tari. Dimulai dengan tarian Patennung berupa tarian dari Sulawesi. Tarian ini dibawakan dari tim tari Semi Palar yang dibimbing oleh Bude Ratna.
Kemudian dilanjut dengan serangkaian tari lainnya. Dari tari Patennung dilanjut dengan tari Bali yang dibawakan oleh Thania. Thania merupakan salah satu murid di SMP Semi Palar. Setelah Thania rangkaian penampilan tarian dilanjut dengan Pantomim dari Kang Wanggi Hoed. Tanpa kata, kang Wanggi menggambarkan pesan-pesan dan pandangannya mengenai situasi sekarang melalui gerakan-gerakan.
Selain Kang Wanggi ada pula penampilan nyanyian disertai tarian kontemporer dari Lian Kinan Project. Dengan alunan nada disalurkan dan ditarikan setiap makna dari pandangan mereka mengenai situasi sekarang ini juga.
Dilanjut dengan rangkaian tari-tari tradisional lainnya dari tim tari Semi Palar bersama Bude Ratna. Tariannya adalah tari Rejang Shanti dan Tari Sole. Dengan tari Rejang Shanti yang melambangkan perdamaian dan tari sole yang ditarikan beramai-ramai. Kemudian terakhir setelah kemeriahan dari tari Sole, suasana acara perlahan ditenangkan dan seluruh penonton berkumpul dan duduk bersama.
Bersama-sama mendengarkan bacaan puisi dari Bintang dan bersama-sama acara kami akhiri dengan berdoa bersama.
Dari kemeriahan dipermulaan, akhir acara ditutup dengan ketenangan setelah berdoa bersama dan kami kembali ke kegiatan masing-masing.