Menyelenggarakan 17 Agustus

Hari ini merupakan hari jumat, tanggal 18 Agustus, sehari setelah hari kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus. Ya hari ini adalah hari upacara dalam rangka merayakan 17 Agustus yang terjadi kemarin. Kebetulan KPB mendapat sebuah tugas untuk menjadi petugas upacara kali ini, berikut adalah beberapa dari ungkapan perasaan kami sebagai petugas upacara hari ini.

Rico, Sebagai petugas upacara pada tanggal 17 agustus itu adalah sebuah kehormatan besar. KPB itu sebenarnya belum banyak berpengalaman dalam hal Upacara dan baris berbaris. Aku bertugas sebagai pengibar bendera, yang menjadi elemen paling penting untuk sebuah upacara. Di Semi Palar, dua upacara terakhir ini pengibaran benderanya selalu terbalik. Semoga kali ini dalam tangan KPB semua bisa berjalan dengan lancar. Secara efektif kami hanya berlatih selama beberapa jam di hari terakhir, jadi saat waktu upacara tiba, semua orang masih sangat khawatir dan tegang. Saat pengibaran bendera dilaksanakan, aku tiba tiba merasakan self-doubt, dan mempertanyakan kembali semua yang telah kupelajari, tetapi untungnya, saat bendera ditarik, semua berjalan dengan sangat lancar.

Qintara di lain hal melihat upacara tersebut sebagai sebuah kesempatan untuk Kpb menjadi petugas pada tanggal 18 Agustus 2017 di Semi palar. Menjadi petugas upacara mempunyai tanggung jawab yang besar, aku berusaha untuk tetap tegas dan diam walaupun rasanya gatal ingin bergerak.

Gio – Hari ini (18-Agustus-2017) saya bertugas sebagai pemimpin upacara. Upacara tersebut menurutku berjalan dengan cukup lancar, walau kita hanya latihan 2x. Pada hari Rabu dan sebelumnya upacaranya sendiri di pagi hari. Walau masih banyak yg dapat dikembangkan dari proses upacara tersebut, aku secara pribadi sudah merasa cukup bangga dan senang dengan hasil kami di pagi tersebut

Krisna – Rasanya rame tapi deg-degan, kita nggak sempet latihan banyak, jadi rasanya kurang. Tapi pas lagi di depan biasa aja

Angel – 18 Agustus 2017, KPB menjadi petugas upacara bendera untuk memperingati kemerdekaan yang dilakukan di Semi Palar. Kali ini aku bertugas sebagai pembaca Pancasila, sebuah pengalaman yang baru bagiku. Latihan yang terhitung singkat benar-benar membuatku ragu bahwa semua akan berjalan baik-baik saja. Tapi nyatanya semua berjalan sesuai rencana dan cukup memuaskan. Meski ada beberapa hal yang masih belum sempurna dan harus diperbaiki di kesempatan yang akan datang.

Lian – Perasaanku menjadi petugas upacara sebagai dirigen cukup mengasyikan. Tapi deg-deg an karena hanya sekali latihannya. Dengan persiapan yang singkat tapi aku cukup puas dengan hasilnya. Jika seandainya ada waktu yang lebih banyak untuk latihan pasti hasilnyapun akan jauh lebih maksimal. Semoga kedepannya KPB bisa menjadikan contoh yang baik untuk teman-teman yang lain.

Natasha – Kesan pesan menjadi pembawa bendera yaitu seru tetapi deg-degan karena bingung apa langkah tersebut sudah benar apa belum, dan sudah kompak atau belum. Karena menurutku latihan nya kurang karena baru 2 kali latihan.

Mutia – Pada hari Jumat tanggal 18 Agustus 2017, Semi Palar mengadakan upacara bendera, dan kami, KPB, menjadi petugas. Masing-masing mendapatkan tugas yang berbeda-beda, dan tugas aku menjadi Protokoler. Menjadi protokoler artinya yang memandu upacara dari awal sampai akhir. Agar kegiatan berjalan lancar, urutan harus terdengar jelas agar tidak terjadi kebingungan.

Alry – Upacara bendera kali ini tidak membawa banyak perubahan dari upacara-upacara sebelumnya. Rasanya masih sama santai, namun ada banyak yang juga tegang mungkin karena ini memperingati 17 Agustus yang baru saja terjadi kemarin. Saya pribadi bertugas sebagai seorang pemimpin barisan, yang pekerjaannya adalah untuk mendisiplinkan peserta upacara, sebuah tugas yang paling saya sukai.

Selain upacara, sekolah kami juga mengadakan lomba-lomba dalam rangka memperingati 17 Agustus. Selamat kepada OSIS SMP atas kegiatan yang setu ini.

Secara umum situasinya sangat riuh dan seluruh peserta dari jenjang Tk sampai KPB tumplek blek jadi satu. Lieur juga tapi berkat kerjasama OSIS SMP dan kakak-kakak, maka seluruh kegiatan dapat dijalankan dan diselesaikan. 

Segala lomba terlihat menyenangkan karena suasananya yang hidup, semangat, dan heboh. Sekiranya kegiatan hari itu ditutup dengan keringat panitia-panitia lomba. Lomba yang diadakan mengambil tema 17an tentunya, jadi kebanyakan lomba serta permainan yang ada itu identik dengan lomba makan kerupuk, balap sarung, bakiak, serta lainnya. Berikut merupakan kesan-kesan dari teman-teman KPB selama lomba.

Mutia – Selain upacara, kami juga mengikuti kegiatan lomba-lomba seperti perang bantal dan makan kerupuk. Kami berkelompok dengan jenjang lain sehingga kami harus bekerja sama, rasanya asik karena bisa bertemu dengan banyak anak lain yang jarang kita ajak main atau bicara.

Kinan – Kemeriahan agustusan juga terasa di Semi Palar. Berbagai perlombaan dilakukan bersama teman teman dari jenjang TK hingga SD. Kesempatan kali ini teman teman SMP sebagai panitia telah mempersiapkan 4 permainan yaitu, lomba bakiak, lomba sarung, lomba makan kerupuk, dan perang bantal. Terlihat banyak keseruan diantara teman teman. Tapi tidak juga terlihat panitia yang cukup kelelahan menjalankan permainan.
Kegiatan ini sangat menarik dan bisa menjadi salah satu kegiatan untuk menjalankan kebersamaan bersama teman teman smipa.

Natasha – Kesan pesan dari lomba yaitu menurutku lomba tersebut seru tetapi banyak yang belum siap seperti jadi sibuk sendiri, dll. Dan juga tidak terkondisikan menurutku.

Benita – Dalam menyaksikan peringatan kemerdekaan negeri, akan ada tradisi yang terus dilanjutkan pula. Ialah permainan-permainan tradisional. Dengan mengadakan berbagai perlombaan sangat menarik gimana relasi antar teman untuk bekerja sama dan memenangkan berbagai perlombaan. Tawa canda menghiasi ekspresi mereka dan suasana riang terpancarkan dengan jelas di antaranya.

Angel – Setelah upacara, KPB juga mengikuti beberapa lomba-lomba seperti lomba makan kerupuk, balap sarung, dan perang bantal. Acara berlangsung meriah dan semua ikut berpartisipasi untuk meramaikan suasana. Dibeberapa tempat lomba memang terlihat begitu ramai sampai-sampai panitia terlihat kebingungan. Tapi terlepas dari semua itu, anak-anak terlihat begitu menikmati lomba-lomba kemerdekaan kali ini.

Rico – Apa yang kita pikirkan akan lomba 17an. Lomba saat 17an ini diikuti oleh banyak orang dan sangat meriah, tetapi menurutku kegiatan yang disiapkan itu masih sangat bisa dikembangkan lagi. Banyak permainan yang kurang perencanaan dan pemikiran, sehingga saat pelaksanaan antara bingung semuanya, atau tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kontrol para penyelenggara dan para peserta juga masih sering goyah, dan membutuhkan banyak teriak teriak agar didengar oleh pesertanya.

Qintara – Aku juga mengikuti lomba perayaan hari kemerdekaan, sudah lama sekali aku tidak ikut perlombaan hari kemerdekaan. karena di lingkungan rumahku jarang melakukan lomba perayaaan, aku merasa bersemangat untuk ikut berpatisipasi. Kegiatan ini seru sekali karena berkegiatanya bersama seluruh jenjang, dan juga suara teriakan untuk menyemangati teman yang membuat suara serak.

Lian – Menurutku 17 kali ini di sekolah sangat menyenangkan. Semuanya bisa tertawa bersama, seakan semuanya merasakan kemerdekaan. Keceriaan, tawa-tawa menandakan hati yang bahagia. Semuanya bercampur aduk. Permainan-permainan yang selalu kita ulang bersama tidak terasa bosan meskipun diulang setiap tahunnya.

 

Rico Sutioso

¯\_(ツ)_/¯

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: