Rangkaian acara Sabilulungan: Pra-kegiatan #sahabatpena
Sabilulungan merupakan sebuah rangkaian acara yang dibuat oleh KPB K12 dengan tujuan meningkatkan awareness terhadap bencana yang baru terjadi beberapa waktu lalu serta untuk mengumpulkan bantuan fisik berupa boneka, mainan, dan buku untuk warga di Palu. Sabilulungan berasal dari Bahasa Sunda yang berarti gotong royong, ini adalah tema acara kita kali ini, keseluruhan acara dipimpin oleh Project manager utama yaitu Chivalry (Alry). Rangkaian acara Sabilulungan ini terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu:
- Pra-event yang diisi workshop #sahabatpena & boneka bersama jenjang SD sampai SMP di Semi Palar, dipimpin oleh person in charge Cecilia (Cissy) pada 1 Oktober sampai 7 Oktober
- Event, Pintonan Sonten yang diramaikan pertunjukan seni dari berbagai macam kolaborator beserta penggalangan dana lewat makanan, dipimpin oleh PIC Benita pada 9 Oktober
- Pasca-event menutup rangkaian acara keseluruhan dengan rekapitulasi data dan pendistribusian dukungan barang, dipimpin oleh PIC Krisna pada 15 Oktober sampai 13 Desember
Kali ini kami menutup Sabilulungan dengan memasuki tahap awal yaitu tahapan Pra-event. Pada bulan Oktober ini, teman-teman K12 dari KPB menggelar rangkaian kegiatan untuk menyumbang barang-barang berupa buku, boneka, dan karya untuk anak-anak di Palu yang terkena musibah gempa dan tsunami. Barang yang disumbang bukan yang bekas saja, tapi kita juga meminta teman-teman dari jenjang lain untuk berkontribusi dengan membuat boneka dan surat. Surat-surat yang dibuat rencananya juga untuk membuka jembatan penghubung antara teman-teman Palu dan teman-teman Semi Palar.
Untuk rangkaian kegiatannya, di acara Sabilulungan ini terdapat dua kegiatan utama. Yaitu kegiatan membuat boneka dan surat bersama jenjang lain. Yang kedua adalah event Pintonan Sonten untuk menggalang dana pengiriman dan menceritakan kondisi dari teman-teman di Palu.
Kegiatan membuat boneka dan surat pertama kali dilaksanakan bersama dengan kelas tujuh dan delapan SMP Semi Palar. Di kegiatan ini, kedua kelompok disatukan dan dicampur ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda. Di setiap kelompok itu terdapat kakak-kakak KPB yang membimbing adik-adik kelas tujuh dan delapan dalam tahapan membuat surat dan boneka. Kegiatan dimulai pada hari Jumat (26/10/18), pukul sembilan pagi di kelas delapan SMP Semi Palar. Saat kami datang kakak-kakak SMP sudah membagi kelompok untuk berkegiatan. Seterusnya, kegiatan dipegang oleh KPB K12.
Dalam proses pembuatannya, setiap anak terlihat aktif dalam membuat dan bersenang-senang. Sampai-sampai lupa pada waktu pembuatannya sendiri. Karena terlalu lama dalam pembuatan boneka, surat juga tidak sempat dibuat. Akhirnya dijadikan tantangan (pekerjaan rumah) untuk dikumpulkan minggu depannya.
Dari kegiatan bersama kelas tujuh dan delapan, kita menyadari adanya kekurangan di perkenalan dan pembagian waktu. Di sana kita menyadari kalau saat sedang membuat boneka, waktu dan fokus akan tersita untuk itu. Sehingga jika ingin membuat surat nantinya, akan sulit untuk mengajak anak-anak memindahkan konsentrasinya. Membuat boneka juga benar-benar mengasyikkan untuk anak-anak dan kakak fasilitator (K12), sehingga kita juga sulit untuk memastikan jadwal. Sehingga di kegiatan selanjutnya dibuat jobdesk yang fokusnya untuk memastikan waktu saja.
Kegiatan selanjutnya dijadwalkan untuk dimulai pada hari Kamis (1/11/2018) pada pukul delapan pagi di kelas tiga dan empat SD Semi Palar.
Untuk kegiatan ini, kami membuka kegiatan dengan memperlihatkan bencana yang melanda Palu. Dengan membuka gerbang simpati, kami rasa adik-adik SD bisa membuat boneka dan surat bersama hati mereka. Setelah membuka, kami bergabung bersama dengan kelompok yang sudah dibagi oleh kakak-kakak kelas tiga dan empat.
Dalam kegiatan kali ini kita melihat kalau anak-anak lebih berekspresi dan memberikan jiwanya dalam membuat boneka. Selain itu, saat beberapa anak sudah selesai membuat boneka, mereka meminta bahan lagi untuk membuat boneka. Hal ini di luar ekspektasi kita karena bahan-bahan yang disiapkan sampai habis karena tidak memperkirakan hal ini. Kegiatan juga berlangsung dengan lancar. Terakhir, setelah istirahat sebentar, kami meminta anak-anak untuk membuat surat kepada teman-temannya di Palu nanti yang dijadikan tantangan dan dikumpulkan esok harinya.
Karena waktu yang semakin dekat dengan event, kelas enam SD menawarkan diri untuk membuat sendiri boneka dan surat. Sedangkan kelas dua SD menawarkan untuk membuat buku cerita.
Sampai akhir kegiatan membuat boneka dan surat, kami senang sekali melihat adik-adik Semi Palar dalam membuat boneka dan surat. Mengingat kalau boneka-boneka dan suratnya nanti akan dibaca dan dipakai oleh teman-teman di Palu membuat kita senang.
Kami berterima kasih kepada adik-adik SD dan SMP yang mengikuti pra-kegiatan. Juga kepada orangtua yang turut mendukung kegiatan ini.